Simak Perbedaan Sistem Kemudi Mobil Recirculating Ball dan Rack and Pinion
Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, sistem kemudi mobil juga mengalami peningkatan. Apa saja perubahan tersebut dan bagaimana sistem kerjanya? Berikut ulasannya.
Perbedaan Sistem Kemudi Mobil Recirculating Ball dan Rack and Pinion
Sistem kemudi atau kerap disebut setir mobil merupakan suatu mekanisme yang ada pada kendaraan. Fungsinya adalah untuk mengatur serta mengendalikan belokan dan arah kendaraan tersebut sesuai dengan keinginan pengemudi.
Di Indonesia, setir mobil berada di bagian kanan depan mobil, sedangkan di luar negeri sebagian besar menggunakan mobil dengan posisi setir berada di sebelah kiri.
Sejarah perkembangan sistem kemudi mobil manual steering diawali dengan tipe recirculating ball dan berlanjut ke rack and pinion. Berikut ini perbedaan antara sistem kemudi recirculating ball dan rack and pinion.
Recirculating Ball
Perbedaan sistem kemudi mobil antara recirculating ball dan rack and pinion bisa dilihat berdasarkan cara kerjanya yang cukup berbeda.
Cara Kerja:
Pada recirculating ball, kinerjanya dimulai dari gigi cacing yang ada di bagian bak roda gigi yang terhubung ke linkage, tie rod, idler arm, batang penghubung, dan lengan nakel arm yang kemudian dihubungkan dengan ujung pitman arm.
Jadi, setiap komponen tersebut mampu memindahkan gaya putar mulai dari kemudi ke roda depan mobil dengan cara memutar ball joint untuk peredam kejut.
Keunggulan:
- Mampu menghasilkan putaran tangan kemudi secara maksimal
- Putaran kemudi cukup ringan saat digunakan.
- Usia pemakaian steering gear cukup panjang.
- Bisa digunakan untuk jenis kendaraan besar karena memiliki komponen steering gear dengan ukuran relatif besar
Kelemahan:
- Memiliki struktur yang cukup rumit karena antara gear pinion dan gear sector tidak terhubung secara langsung.
- Pengemudi harus memutar setir hingga 4 kali sampai putaran mobil benar-benar full. Ini cukup membuat pengemudi kesulitan ketika akan berputar di gang sempit.
- Biaya perbaikan cukup mahal.
Rack and Pinion
Sistem kemudi mobil rack and pinion termasuk jenis sistem kemudi paling lama yang muncul di Indonesia pada era tahun 1980-an. Salah satu pelopor sistem kemudi yang satu ini adalah Toyota Corolla KE70 (Corolla DX).
Cara Kerja:
Dalam rack and pinion, saat setir (steering wheel) diputar oleh pengemudi, sistem kemudinya bergerak ke arah linear yang didorong oleh gear melingkar yang terdapat pada steering column.
Setir mobil yang digerakkan oleh steering column ini terhubung dengan steering rack yang mampu menggerakkan kemudi ke segala arah linear, termasuk ke arah tie rod yang telah terhubung dengan as roda.
Sedangkan sisi lainnya akan tertarik sehingga menyebabkan roda berputar atau berbelok ke arah yang sama.
Keunggulan:
- Konstruksinya lebih ringan dan sederhana dibandingkan sistem kemudi mobil recirculating ball.
- Gear pinion bersinggungan secara langsung dengan gear rack sehingga bobot putaran kemudi cukup akurat.
- Pemindahan momen pada sistem kemudi ini relatif lebih baik karena sambungannya tidak terlalu banyak sehingga lebih ringan.
- Cocok untuk mobil jenis sedan hingga SUV.
Kelemahan:
- Bentuk gigi rack terlalu runcing sehingga lebih cepat aus.
- Hanya cocok untuk digunakan pada mobil penumpang dengan ukuran kecil atau sedang.
Itulah perbedaan antara sistem kemudi mobil recirculating ball dan ke rack and pinion beserta keunggulan dan kelemahannya. Sebelum membeli mobil, ketahui terlebih dahulu sistem kemudinya karena bisa berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan saat mengemudi.