Ketahui Fungsi Lampu Rem Belakang Mobil dan Komponennya
Lampu rem belakang mobil (brake lamp) adalah komponen penerangan yang krusial. Salah satu fungsinya yaitu sebagai tanda bagi kendaraan lain untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat pengereman.
Namun, komponen penting ini ternyata kerap kali dianggap sepele oleh para pengemudi. Bahkan, banyak orang yang sering membiarkan lampu remnya mati begitu saja. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk mengetahui apa fungsi pentingnya.
Fungsi Penting Lampu Rem Belakang Mobil
Saat pengemudi menginjak pedal rem, maka lampu rem pada bagian belakang mobil secara otomatis akan menyala terang. Penyebabnya yaitu karena daya yang berasal dari lampu rem menjadi lebih besar saat menginjak pedal.
Adapun fungsi utama dari brake lamp adalah untuk memberikan tanda bagi pengemudi kendaraan lain di belakang. Ketika lampu menyala, itu artinya mobil akan mengerem sehingga kendaraan lain akan ikut memperlambat lajunya untuk tetap menjaga jarak aman.
Apabila jarak aman tetap terjaga, maka risiko kecelakaan bisa dihindari. Sebaliknya, brake lamp yang tidak menyala bisa memicu risiko kecelakaan, sebab kendaraan di bagian belakang tidak bisa menyesuaikan laju berkendaranya.
Komponen Brake Lamp (Lampu Rem Belakang)
Brake lamp akan otomatis menyala atau berkedip saat memperoleh daya listrik melalui pedal yang diinjak. Agar bisa menyala, terdapat beberapa rangkaian komponen yang harus berfungsi dengan baik. Komponen-komponen tersebut terdiri atas:
- Kabel
Setiap rangkaian listrik tentu memerlukan kabel sebagai penghantar antar komponen, begitupun brake lamp. Kabel tersebut akan menghubungkan sumber daya listrik dengan komponen yang membutuhkan, termasuk lampu rem belakang.
- Baterai
Agar sistem lampu rem dapat menyala dengan baik, maka dibutuhkan baterai sebagai alat penyimpan daya. Baterai yang dimaksud yaitu aki mobil yang berfungsi penting sebagai penyimpan sumber daya listrik saat pengemudi menginjak pedal rem.
- Sekring (Fuse)
Komponen selanjutnya yaitu sekring atau fuse, fungsinya adalah sebagai pengaman arus pada sistem kelistrikan. Sehingga apabila terjadi konslet akibat hubungan arus pendek, maka komponen listrik lainnya tidak ikut mengalami kerusakan.
Konsleting bisa mengakibatkan kerusakan komponen brake lamp, termasuk bagian lampunya. Sementara itu, jika arus yang terlalu besar melebihi spesifikasi arus sekering, maka fuse akan berisiko putus secara otomatis.
- Pedal Rem
Sesuai namanya, pedal rem adalah komponen dalam sistem rem yang harus ditekan atau diinjak untuk melambatkan laju kendaraan. Dalam sistem lampu rem, pedal rem juga berfungsi sebagai komponen untuk menyalakan lampu rem belakang mobil.
- Saklar (Brake Switch)
Berikutnya ada saklar rem atau brake switch, fungsinya adalah menghubungkan baterai penyimpan daya dengan beban yang akan menggunakan energi listrik. Selain itu, switch juga berfungsi memutus dan mengendalikan arus listrik ke lampu.
Umumnya, terdapat 2 jenis brake switch untuk sistem lampu rem, meliputi saklar mekanik dan hidrolik. Saklar mekanik akan otomatis menyala saat pedal diinjak, sedangkan saklar hidrolik akan terhubung saat mencapai tekanan minyak rem tertentu.
- Lampu
Komponen terakhir sekaligus bagian paling utama tentu adalah lampu belakang mobil. Saat rem diinjak, maka rangkaian listriknya akan menyalurkan daya agar lampu bisa menyala.
Umumnya, jenis lampu yang digunakan sebagai brake lamp adalah lampu bohlam dengan 2 filamen. Lampu filamen sendiri merupakan sejenis lampu yang bersuhu panas sehingga memancarkan cahaya berwarna kuning kemerahan.
Masing-masing komponen di atas berperan penting untuk memastikan lampu rem belakang mobil menyala sesuai fungsinya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memastikan sistem brake lamp kendaraan Anda berada dalam kondisi normal.
Dapatkan informasi berkendara lainnya dengan kunjungi website https://suzukidealercab.co.id/.