Hal-hal yang Seharusnya Tidak Dilakukan pada Sparepart Mobil

icon 7 October 2024
icon Admin

Merawat mobil bukan hanya soal mencucinya secara teratur atau mengisinya dengan bahan bakar yang tepat. Salah satu bagian terpenting dalam menjaga kondisi mobil adalah memastikan sparepart atau suku cadang mobil tetap berfungsi dengan baik. Namun, terkadang ada kesalahan yang sering dilakukan pemilik mobil dalam merawat atau menangani sparepart mobil, yang pada akhirnya dapat memperpendek usia komponen tersebut dan menyebabkan kerusakan lebih besar.

 

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan pada sparepart mobil Anda.

 

1. Membersihkan Sparepart dengan Bahan Kimia yang Tidak Tepat

Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan bahan kimia yang tidak tepat untuk membersihkan sparepart. Beberapa komponen mobil, seperti karet pada wiper, seal mesin, atau komponen plastik, bisa rusak jika terkena bahan kimia keras seperti deterjen rumah tangga atau cairan pembersih yang mengandung zat korosif. Penggunaan bahan pembersih yang salah bisa membuat komponen menjadi rapuh atau cepat aus.

 

Gunakan selalu cairan pembersih khusus untuk sparepart mobil yang direkomendasikan oleh pabrikan atau ahli otomotif. Pastikan bahan kimia tersebut aman digunakan pada material tertentu seperti logam, plastik, atau karet.

 

2. Melepas Sparepart dengan Alat yang Salah

Melepas sparepart tanpa alat yang tepat bisa merusak komponen tersebut. Misalnya, menggunakan tang biasa untuk melepas baut mesin bisa merusak ulir baut, atau membuka komponen elektronik tanpa alat yang sesuai dapat merusak sirkuitnya. Penggunaan alat yang salah juga bisa menyebabkan sparepart menjadi longgar atau tidak terpasang dengan sempurna setelah pemasangan kembali.

 

Pastikan untuk selalu menggunakan alat yang sesuai saat ingin melepas atau memasang sparepart mobil. Jika tidak yakin, lebih baik serahkan pada teknisi yang memiliki peralatan khusus dan pengalaman.

 

3. Memaksakan Sparepart yang Tidak Cocok

Beberapa orang sering kali memasang sparepart yang tidak cocok dengan spesifikasi mobilnya, terutama ketika mencari pengganti suku cadang yang lebih murah atau tidak tersedia di pasaran. Memaksakan pemasangan sparepart yang tidak sesuai bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lain, bahkan membuat mobil tidak berfungsi dengan baik. Contohnya, memasang busi yang tidak sesuai spesifikasi bisa membuat pembakaran di ruang mesin tidak optimal, yang pada akhirnya akan mengganggu performa kendaraan.

 

Gunakan sparepart yang memang dirancang khusus untuk model dan tipe mobil Anda. Jika sparepart asli sulit ditemukan, cari alternatif dari merek yang sudah terpercaya dan memiliki kualitas yang sebanding.

 

4. Mengencangkan atau Mengendurkan Sparepart Terlalu Keras

Ketika memasang sparepart seperti baut, mur, atau komponen lain yang harus dikencangkan, beberapa orang sering kali terlalu kencang atau malah terlalu longgar dalam pengencangan. Pengencangan yang terlalu keras bisa menyebabkan baut patah, sedangkan jika terlalu longgar, komponen bisa mudah lepas saat kendaraan berjalan. Kedua hal ini dapat membahayakan keselamatan pengemudi.

 

Selalu gunakan torsi yang sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan ketika mengencangkan sparepart. Ini dapat dilakukan dengan alat yang disebut kunci torsi, yang memungkinkan Anda mengukur kekuatan pengencangan.

 

5. Mengabaikan Pelumasan Sparepart Bergerak

Sparepart mobil yang bergerak, seperti engsel pintu, rantai transmisi, atau bearing roda, memerlukan pelumasan yang tepat agar dapat berfungsi dengan lancar dan tahan lama. Beberapa pemilik mobil sering kali mengabaikan proses pelumasan ini, yang menyebabkan komponen cepat aus dan berpotensi menyebabkan kerusakan besar pada mobil. Misalnya, bearing roda yang tidak dilumasi dengan baik bisa rusak dan menyebabkan bunyi berisik atau bahkan mengganggu kestabilan kendaraan.

 

Selalu periksa dan lakukan pelumasan pada sparepart bergerak sesuai dengan jadwal perawatan mobil Anda. Gunakan pelumas yang direkomendasikan agar suku cadang tetap awet dan berfungsi optimal.

 

6. Menyemprotkan Air Bertekanan Tinggi pada Komponen Elektrik

Pada saat mencuci mobil, menggunakan air bertekanan tinggi memang efektif membersihkan kotoran yang menempel, namun menyemprotkan air pada komponen elektrik atau elektronik mobil, seperti alternator, ECU (Electronic Control Unit), atau sensor, dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan serius. Air yang masuk ke komponen elektrik bisa memicu gangguan sistem kelistrikan yang pada akhirnya mempengaruhi performa mobil.

 

Hindari menyemprotkan air bertekanan tinggi langsung pada bagian komponen elektrik. Sebaiknya bersihkan dengan kain lembab atau, jika perlu, gunakan pembersih yang dirancang khusus untuk komponen elektronik.

 

7. Menggunakan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai

Meski tidak termasuk sparepart fisik, bahan bakar adalah komponen penting dalam menjaga performa mobil. Mengisi bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, seperti menggunakan bensin dengan oktan yang lebih rendah dari yang direkomendasikan, bisa menyebabkan knocking pada mesin, yang dalam jangka panjang dapat merusak komponen mesin seperti piston dan silinder.

 

Gunakan bahan bakar yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil Anda. Ini akan memastikan pembakaran yang optimal dan melindungi komponen mesin dari kerusakan.

 

Menjaga sparepart mobil bukan hanya soal penggantian saat rusak, tetapi juga perawatan dan penanganan yang tepat. Hindari beberapa kesalahan di atas agar sparepart mobil Anda tetap awet dan berfungsi dengan optimal. Dengan cara perawatan yang benar, Anda tidak hanya menjaga performa mobil, tetapi juga menghindari pengeluaran biaya besar untuk perbaikan di kemudian hari. Cek artikel otomotif lainnya di suzukidealercab.co.id/berita