Awas ! Isap Vape Selama Mengemudi Berbahaya, Ini Alasannya
Penggunaan rokok jenis elektrik atau yang dikenal dengan vape, saat ini semakin digemari khususnya oleh kaum urban. Tidak sedikit yang beranggapan kalau vape atau vaping ini tidak berbahaya jika dibandingkan dengan rokok kretek atau konvensional pada umumnya yang memang sudah banyak beredar di pasaran.
Cara kerja vape yang sederhana yaitu mengubah liquid (cairan khusus vape) menjadi uap lalu dihisap, membuat rokok jenis elektrik ini mudah dilakukan. Biasanya, mereka kerap kali melakukan vaping saat sedang berkumpul bersama teman, ketika berada di lingkungan kerja, bahkan saat sedang mengemudi di dalam mobil.
Satu hal yang perlu diketahui dan digaris bawahi adalah akan tetap ada efek yang dihasilkan saat menghisap dan menghembuskan uap di ruangan tertutup, seperti halnya di dalam mobil. Kabin mobil yang terbatas akan menghasilkan kabut atau fogging, sehingga bisa membuat visibilitas pengemudi menjadi terganggu. Selain itu, tidak semua orang menyukai aroma yang dihasilkan vape, sehingga bisa membuat pusing dan hilangnya konsentrasi saat berkendara.
Di jalan raya, kita wajib saling menghormati antar penggunanya. Saat menghisap vape di mobil, kemungkinan bahayanya tidak hanya akan dialami oleh diri sendiri, namun juga pengguna jalan lain. Tidak heran bila di beberapa negara di dunia, khususnya Eropa dan Amerika, sudah ada larangan menghisap vape sambil mengemudi.
Lantas, apa saja bahaya melakukan vape atau vaping di dalam mobil?
1. Visibilitas Berkurang
Saat menghisap vape, kita akan menghasilkan asap atau uap dalam jumlah yang sangat banyak dan jika dihembuskan dapat menghalangi pandangan pengemudi maupun di sekeliling kabin. Jika visibilitas pengendara terganggu, maka potensi terjadinya kecelakaan pun menjadi lebih besar.
2. Mengalihkan Kendali pada Mobil
Saat memegang dan menghisap vape sambil berkendara, hal ini juga bisa mengurangi daya kendali pada setir dan perangkat lainnya di dashboard. Misal saat akan pindah gigi maupun putar arah dimana tubuh butuh kendali penuh di setir. Meskipun sepele, namun hal ini pasti akan mengurangi kewaspadaan saat berkendara lho.
3. Dampak Buruk pada Kesehatan
Jika berbicara dari segi kesehatan, kegiatan vaping mau dilakukan di manapun tentu akan sama saja. Mau di dalam mobil ataupun di tempat terbuka tetap saja hal ini akan berbahaya bagi kesehatan. Sebab, yang dihisap adalah zat kimia yang mengandung nikotin. Meskipun kadarnya sedikit, namun hal ini tetap berbahaya bagi tubuh kita.
4. Hilangnya Konsentrasi
Riset membuktikan kalau faktor utama terjadinya kecelakaan adalah hilangnya konsentrasi pengemudi. Berbeda dengan asap hasil pembakaran rokok konvensional, hasil residu dari uap yang dihasilkan vape cenderung lebih banyak dan tebal. Sekali dihembuskan, asap dari vape ini bisa langsung menutup pandangan di sekeliling mobil. Meskipun kabut vape cepat menghilang, namun tetap saja hal ini dapat mengurangi konsentrasi saat berkendara.
5. Melanggar UU Lalu Lintas
Melakukan vaping di dalam mobil atau bahkan saat sedang berkendara, juga akan melanggar undang-undang lalu lintas. Pasal 283 UU LLAJ No 22/2009 menyebutkan tentang suatu keadaan yang mengakibatkan terganggunya konsentrasi dalam mengemudi maka akan dipidana dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000.
Gangguan konsentrasi yang dimaksud di sini pun bisa disebabkan karena beberapa hal, salah satunya menggunakan telepon seluler dan merokok. Vape pun bisa dikategorikan sebagai kegiatan yang mengganggu konsentrasi ketika berkendara.
Itulah alasan kenapa sangat berbahaya sekali jika kita melakukan vape pada saat mengemudi. Selain berpotensi menyebabkan kecelakaan, ada faktor lain yang harus kita waspadai selama kita berkendara , salah satunya permasalahan mesin mobil. Oleh karena itu anda harus segera membawanya ke bengkel resmi suzuki dengan cara mengunjungi websitenya di https://suzukidealercab.co.id/ untuk melakukan servis secara berkala.