Kenali Penutup Kerangka Mobil dan Fungsinya
Penutup kerangka mobil pada awal perakitan seringkali disebut dengan karoseri. Sebutan ini sebenarnya tak hanya berlaku hanya pada mobil, tetapi bis dan truk juga memiliki penyebutan yang sama pada kerangkanya. Istilah ini sudah sangat akrab terdengar di industri otomotif.
Kata karoseri itu sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu 'Carrosserie'. Dapat diartikan sebagai bentuk awal yang menyerupai rumah terbangun pada rangka mobil atau chasis.
Fungsi Karoseri dalam Industri Otomotif
Secara umum, fungsi dari karoseri adalah modifikasi total yang terdapat pada kendaraan. Selain itu, juga berfungsi menutup kendaraan secara keseluruhan dengan chasis. Bahkan mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga menggunakan karoseri.
Mengenal tentang Karoseri
Perkembangan zaman membawa dampak pada perkembangan teknologi di industri otomotif, salah satunya adalah karoseri. Sejak tahun 70-an menjadi awal mula terbentuknya mobil berjenis minibus yang terbuat dari chassis pick up, sedangkan bus terbuat dari chasis truk.
Teknologi baru pun tercipta pada karoseri yaitu monocoque. Asal kata monocoque berasal dari dua bahasa, Yunani dan Perancis. Mono dapat diartikan sebagai tunggal. Sedangkan coque berarti cangkang. Sehingga arti monocoque secara sederhana adalah chasis yang dirakit secara tunggal.
Sebelumnya, chasis hanya terbuat dari kayu yang memiliki lapisan plat dari logam tipis. Namun, perkembangan zaman membuat perubahan dalam hal ini. Kaca serat menjadi bahan dasar dari pembuatan chasis. Bahan ini termasuk pada golongan aluminium dan carbon fibre.
Chassis pada mobil sampai dengan truk akan disatukan dengan chasis struktur tunggal. Tenang saja, chasis struktur tunggal menyimpan beberapa kelebihan yang berdampak pada hasil sebuah kendaraan yaitu efisiensi.
Hal ini berkaitan dengan keluasan tempat pada kendaraan, kenyamanan, keamanan, serta beratnya yang semakin mempermudah konstruksi chasis diproses oleh industri otomotif.
Awal Mula Penutup Kerangka Mobil di Indonesia
Bermula dari perusahaan karoseri resmi memberhentikan produksinya. Hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan cukup banyak karena harus memperhatikan daya kuat dan teknologi pada konstruksi tersebut.
Produksi yang mulai terhenti tak menghentikan semangat industri otomotif untuk melakukan perubahan dan perkembangan yang didukung oleh adanya karoseri dari Jerman.
Perusahaan ini membangkitkan produksi karoseri di Indonesia. Dapat dilihat dari mulai banyaknya perusahaan baru yang bergelut di industri karoseri. Peningkatan jumlah perusahaan disebabkan oleh peminat penggunaan bis yang terus meningkat dari masa ke masa.