Belum Pasti! Ini Mitos-mitos Terkait Bensin Mobil

Aktivitas mengisi bensin mobil (BBM) merupakan kebutuhan bagi setiap pemilik kendaraan. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa mitos terkait BBM yang sering dipercaya padahal keliru? Mitos ini muncul karena beberapa kebiasaan pemilik mobil mengisi BBM.
Apa saja mitos terkait BBM yang salah kaprah? Anda dapat menemukan jawabannya pada artikel ini. Simak dan jangan sampai Anda salah kaprah lagi, ya!
Mitos Bensin Mobil yang Salah Kaprah dan Fakta Dibaliknya!
Memahami berbagai mitos BBM dapat membantu Anda untuk mengoptimalkan pengisian BBM pada mobil. Kekeliruan yang banyak beredar ini harus diluruskan agar tidak merugikan pemilik mobil. Begini mitos BBM yang keliru dan beberapa fakta dibaliknya:
-
Isi BBM saat Malam Hari
Mitos yang banyak beredar adalah pengisian bensin mobil lebih baik dilakukan malam atau pagi hari. Hal ini berkaitan dengan asumsi bensin yang dibeli malam hari memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada beli saat siang hari (faktor density).
Padahal faktanya, dispenser tempat penyimpanan BBM tertanam di bawah tanah yang otomatis kondisi suhu hampir stabil. Jadi, isi bensin malam atau siang hari sama saja tingkat volume kepadatannya.
-
Menggoyangkan Mobil
Masih banyak pemilik mobil yang menggoyang-goyangkan mobilnya saat melakukan pengisian bensin. Harapannya tentu setiap celah yang kosong pada tangki mobil dapat terisi penuh oleh BBM dan Anda mendapatkan volume yang lebih padat.
Ternyata, trik ini sangat keliru dan tidak sesuai dengan hukum fisika. Faktanya, bensin mobil adalah benda cair yang otomatis akan mengisi setiap celah kosong pada sebuah wadah. Begitu pula tangki mobil yang sedang diisi oleh BBM.
Jadi, jangan membuat diri sendiri malu dengan cara menggoyang-goyangkan mobil saat mengisi BBM. Karena teknik tersebut salah kaprah dan tidak bermanfaat sama sekali.
-
Posisi Gigi Saat Isi BBM
Banyak pemilik mobil yang memosisikan gigi atau transmisi pada kondisi netral (N) saat mengisi BBM. Asumsi awalnya bertujuan untuk BBM lebih hemat karena tidak ada injeksi transmisi.
Padahal, faktanya tidak ada hubungan sama sekali antara posisi transmisi mobil terhadap pengisian bensin mobil. Hal ini karena sekarang banyak mobil yang dilengkapi oleh sensor otomatis yang akan menutup jalur injeksi bensin saat mesin tidak digunakan.
Justru, hal yang Anda harus perhatikan adalah selalu mematikan mesin mobil saat proses pengisian BBM berlangsung. Tujuannya agar proses pengisian bensin dapat berjalan aman dan terhindar dari masalah korsleting mesin.
-
Jangan Isi BBM Sampai Penuh
Mitos yang banyak dipercayai oleh pemilik mobil adalah jangan mengisi BBM sampai penuh. Bahkan, lebih baik biarkan seperempat tangki bensin dalam keadaan kosong. Asuminya adalah agar penguapan bensin dapat berkurang dan membuat jadi lebih hemat.
Informasi satu ini salah kaprah dan tidak benar. Lebih baik Anda mengisi BBM dengan penuh sesuai kebutuhan mobil Anda. Apalagi sekarang banyak mobil yang memiliki fitur vapor recovery system yang berguna untuk menekan penguapan BBM.
-
BBM Oktan Tinggi Dapat Tingkatkan Kecepatan
Terakhir adalah mitos penggunaan bensin mobil dengan oktan tinggi dapat meningkatkan kecepatan mobil. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena untuk mengisi bahan bakar yang tepat, Anda harus mengetahui perbandingan rasio kompresi mesin.
Mobil dengan rasio kompresi mesin 9:1 hingga 10:1 butuh BBM dengan tingkat oktan minimal 90. Sedangkan, mobil dengan rasio kompresi mesin 10:11 hingga 11:1 butuh oktan minimal 92.
Kesimpulannya, penjelasan terkait mitos-mitos pengisian BBM di atas harus Anda pahami agar kekeliruan tidak terulang lagi. Isilah bensin mobil Anda sesuai dengan kebutuhan dan aturan teknis yang berlaku. Jika Anda butuh informasi lengkap lainnya, kunjungi website Suzuki ini!