Kenali Jenis & Fungsi Dari Rem Tromol Mobil
Ada dua sistem pengereman yang dipakai untuk kendaraan saat ini, yaitu rem cakram dan rem tromol mobil. Namun, rem tromol akan lebih mudah ditemui di kendaraan lawas. Meskipun pada nyatanya, di mobil modern pun masih memakainya untuk rem belakang.
Dalam ulasan ini, Anda akan memahami lebih detail tentang jenis-jenis rem tromol serta fungsinya.
Cari Tahu Jenis Rem Tromol Mobil
Rem tromol ialah bagian dari sistem pengereman kendaraan yang memakai metode gesekan di antara komponen berbentuk mangkok dengan kampas. Arah gesekannya akan saling menjauhi untuk menghubungkan tromol dengan roda yang diletakkan di bagian luar di antara dua kampas.
Di dalam rem tromol, terdapat tiga jenis utama, yaitu:
1. Leading-Trailing Shoe
Dalam sistem pengereman tromol, leading-trailing shoe akan berputar searah dengan tromol. Komponen ini akan berada di sisi lain rakitan, dan menarik diri dari permukaan yang berputar. Jenis rem tromol ini biasanya digunakan untuk aplikasi roda belakang.
2. Twin Leading Shoe
Twin leading shoe biasa dikenal dengan sebutan efek self-servo, yang mana komponen di dalamnya hanya perlu didorong untuk dihubungkan dengan drum agar bisa bekerja dengan efektif. Sistem pengereman yang menggunakan twin leading shoe akan membutuhkan pegas yang kuat serta mampu menarik bagian komponen sepatu ke belakang sewaktu gaya pengereman tidak diperlukan.
3. Duo-Servo
Duo-servo adalah versi yang lebih maju dari tipe rem tromol twin leading shoe. Dalam sistem pengereman ini, kedua sepatu dihubungkan. Saat sepatu depan ditekan keluar oleh silinder roda, gaya putar membantu menekan sepatu kedua ke dalam drum.
Fungsi Rem Tromol Mobil
Penggunaan rem tromol mobil sudah ada dari lama, bahkan dari awal kendaraan roda empat ini ditemukan dan masih digunakan hingga saat ini. Namun sekarang, rem ini sudah berhasil dimodifikasi agar dapat bekerja secara maksimal.
Komponen sistem pengereman tromol terdiri dari sepatu rem, tromol rem, serta silinder roda hidrolik. Cara kerjanya, ketika pedal rem mulai diinjak, kedua bagian sepatu rem akan melengkung dan menimbulkan gesekan.
Kemudian, silinder roda hidrolik akan memaksa dan mengarahkannya ke permukaan tromol yang berputar. Hasil dari interaksi ini akan memperoleh gesekan yang membuat mobil bisa mengurangi kecepatannya atau berhenti.