Apa Itu Tensioner dan Kenapa Bisa Berbunyi Berdecit?

Tensioner merupakan komponen pada mobil yang memiliki fungsi mengatur ketegangan pada rantai atau sabuk (belt) di mesin. Seperti timing belt atau fan belt. Jika tensioner berdecit, bisa jadi karena ada masalah yang berarti.
Cari tahu lebih lanjut mengenai komponen ini. Baik fungsi dan kinerja, hingga tanda-tandanya saat terjadi masalah.
Tensioner Berdecit, Apa Itu Tensioner?
Tensioner adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menjaga ketegangan pada belt (sabuk) mesin, seperti serpentine belt atau timing belt. Belt ini menghubungkan dan menggerakkan berbagai komponen mesin seperti alternator, water pump, power steering pump, dan AC compressor.
Jika ketegangan belt terlalu kendor, maka kinerja komponen-komponen tersebut akan terganggu. Di sinilah peran tensioner, yaitu menekan belt agar tetap berada di tempatnya. Sehingga tidak tergelincir saat mesin sedang berputar.
Tensioner bisa bersifat manual (harus disetel secara manual) atau otomatis (dilengkapi pegas untuk menyesuaikan tegangan secara otomatis).
Penyebab Tensioner Berdecit
Bunyi decitan dari mesin sering kali berasal dari area tensioner dan belt. Ini beberapa penyebab umumnya:
-
Belt Kendor atau Aus
Belt yang sudah kendor atau aus dapat menimbulkan gesekan yang tidak rata pada pulley tensioner. Sehingga dapat menghasilkan bunyi decitan saat mesin hidup, terutama saat dingin atau saat RPM rendah.
-
Bantalan (Bearing) Tensioner Rusak
Di dalam tensioner terdapat bearing yang memungkinkan pulley berputar mulus. Jika bearing mulai aus atau kering, gesekannya menimbulkan suara decit atau bahkan bunyi kasar seperti logam bergesekan.
-
Pegas Tensioner Melemah
Pada tensioner otomatis, pegas di dalamnya memiliki fungsi memberikan tekanan konstan. Jika pegas ini melemah, belt akan longgar, menyebabkan suara decitan akibat slip.
-
Kotoran atau Pelumas pada Permukaan Belt
Oli atau pelumas yang menetes ke belt bisa membuat permukaan belt jadi licin. Nah, saat sabut ini berputar, permukaan licin mengakibatkan slip yang dapat mengeluarkan suara decit.
-
Kesalahan Pemasangan atau Pulley Tidak Rata
Pulley yang miring atau tidak sejajar bisa menyebabkan belt berjalan tidak lurus. Sehingga memicu bunyi saat gesekan terjadi secara tidak normal.
Bahaya Tensioner Berdecit Jika Diabaikan
Bunyi decitan mungkin terdengar sepele, tapi jika berasal dari tensioner atau belt, ini bisa menjadi tanda awal kegagalan sistem.
Jika tensioner benar-benar rusak, belt bisa lepas, yang artinya komponen penting seperti alternator dan pompa air tidak berfungsi. Akibatnya, mesin bisa overheat atau bahkan mati mendadak di tengah jalan.
Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi jika tensioner diabaikan:
-
Suara Berisik
Tensioner yang lemah atau rusak akan menyebabkan rantai keteng menjadi tidak stabil, sehingga menghasilkan suara berisik dari mesin.
-
Penurunan Performa
Rantai keteng yang kendur atau tidak bekerja dengan baik akan menyebabkan timing pengapian yang tidak tepat. Sehingga motor menjadi kurang bertenaga dan boros bahan bakar.
-
Kerusakan pada Komponen Lain
Tensioner yang rusak dapat menyebabkan rantai keteng putus, atau sabuk penggerak tergelincir. Ini dapat merusak komponen lain seperti camshaft, crankshaft, atau bahkan engine block.
-
Kerusakan Mesin yang Parah
Jika rantai keteng putus atau sabuk penggerak slip, maka mesin dapat mengalami kerusakan parah. Seperti kerusakan katup, piston, atau bahkan engine block. Sehingga membutuhkan perbaikan yang mahal.
Tensioner memang kecil, tapi perannya besar dalam menjaga kestabilan kerja mesin. Jika Anda mendengar bunyi decitan dari ruang mesin, jangan abaikan.
Segera cek kondisi belt dan tensioner berdecit tersebut. Pemeriksaan dan perawatan rutin bisa mencegah kerusakan lebih parah dan menjaga performa mobil tetap optimal. Informasi lainnya simak di http://suzukidealercab.co.id.